Dalam mengelola sebuah jaringan perlu dibuat pengelolaan jaringan yang efisien, pengaturan lalu lintas data yang terorganisir dan pengalokasian sumber daya jaringan dengan baik. Oleh karena itu, ada istilah yang bernama subnetting.
Apa Itu Subnetting?
Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan menjadi beberapa subjaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network administrator dalam bekerja.
Konsep Subnetting
Subnetting melibatkan pembagian jaringan IP menjadi beberapa subnet yang lebih kecil. Jaringan IP adalah kumpulan perangkat yang terhubung menggunakan protokol Internet Protocol (IP) untuk berkomunikasi satu sama lain. Setiap perangkat dalam jaringan diberi alamat IP unik untuk mengidentifikasinya di jaringan.
Bagian jaringan dari alamat IP menentukan jaringan tempat perangkat berada, sedangkan bagian host menunjukkan perangkat tertentu dalam jaringan tersebut. Dengan subnetting, administrator jaringan dapat memanfaatkan bagian host dan bagian jaringan untuk mengatur dan mengelola jaringan dengan lebih efisien.
Mengapa Subnetting Penting?
Subnetting penting karena beberapa alasan, antara lain :
- Penghematan Alamat IP, subnetting memungkinkan penggunaan lebih efisien dari alamat IP yang tersedia dengan membagi jaringan besar menjadi subnet yang lebih kecil. Ini mengurangi pemborosan alamat IP dan memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung ke jaringan tanpa kekurangan alamat.
- Pengaturan Lalu Lintas Data, Dengan membagi jaringan menjadi subnet yang lebih kecil, administrator jaringan dapat mengatur lalu lintas data dengan lebih baik. Ini memungkinkan mereka untuk mengelola aliran data antara subnet dengan lebih baik, mengoptimalkan kinerja jaringan, dan mengurangi kemacetan lalu lintas.
- Keamanan Jaringan, subnetting juga dapat meningkatkan keamanan jaringan. Dengan membagi jaringan menjadi subnet yang terpisah, administrator dapat menerapkan kebijakan keamanan yang berbeda untuk setiap subnet. Misalnya, mereka dapat menerapkan firewall untuk membatasi akses antara subnet atau mengisolasi subnet yang terinfeksi malware untuk mencegah penyebarannya ke subnet lain.
Ada Berapa Jenis IP Address?
Proses subnetting dapat di lakukan pada IP Address Private kelas A, B dan C saja namun IP Address ada pula yang bersifat Public.
- IP Private
IP Private atau Pribadi adalah serangkaian alamat IP yang dialokasikan khusus untuk penggunaan dalam jaringan pribadi atau lokal. Alamat IP pribadi tidak dapat diakses langsung dari internet publik, sehingga digunakan untuk membuat jaringan lokal yang terisolasi dari internet secara langsung.
Alamat IP pribadi ini dirancang untuk digunakan dalam jaringan lokal dan tidak di-routing secara langsung di internet. Penggunaan alamat IP pribadi memungkinkan jaringan lokal untuk beroperasi secara efisien dan aman, karena alamat-alamat ini tidak dapat diakses dari luar jaringan tanpa adanya konfigurasi khusus seperti NAT atau penggunaan layanan VPN.
Berikut adalah rentang alamat IP Pribadi yang di definisikan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA) :
- Kelas A : 24 bit blok, 10.0.0.0-10.255.255.255
- Kelas B : 20 bit blok, 172.16.0.0-172.31.255.255
- Kelas C : 16 bit blok, 192.168.0.0-192.168.255.255
Akan tetapi pada tahun 2006 RFC 4632 memberikan pedoman tambahan tentang penggunaan alamat ip pribadi dalam jaringan. Sebagai respons terhadap semakin berkembangnya kebutuhan jaringan dan untuk memberikan fleksibilitas lebih lanjut, RFC 4632 merekomendasikan penggunaan prefiks CIDR untuk alokasi alamat IP pribadi. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk mengelola jaringan mereka dengan lebih efisien dan memungkinkan penggunaan alamat IP secara lebih fleksibel.
notation addrs/block # blocks
——– ———– ———-
n.n.n.n/32 1 4294967296 “host route”
n.n.n.x/31 2 2147483648 “p2p link”
n.n.n.x/30 4 1073741824
n.n.n.x/29 8 536870912
n.n.n.x/28 16 268435456
n.n.n.x/27 32 134217728
n.n.n.x/26 64 67108864
n.n.n.x/25 128 33554432
n.n.n.0/24 256 16777216 legacy “Class C”
n.n.x.0/23 512 8388608
n.n.x.0/22 1024 4194304
n.n.x.0/21 2048 2097152
n.n.x.0/20 4096 1048576
n.n.x.0/19 8192 524288
n.n.x.0/18 16384 262144
n.n.x.0/17 32768 131072
n.n.0.0/16 65536 65536 legacy “Class B”
n.x.0.0/15 131072 32768
n.x.0.0/14 262144 16384
n.x.0.0/13 524288 8192
n.x.0.0/12 1048576 4096
n.x.0.0/11 2097152 2048
n.x.0.0/10 4194304 1024
n.x.0.0/9 8388608 512
n.0.0.0/8 16777216 256 legacy “Class A”
x.0.0.0/7 33554432 128
x.0.0.0/6 67108864 64
x.0.0.0/5 134217728 32
x.0.0.0/4 268435456 16
x.0.0.0/3 536870912 8
x.0.0.0/2 1073741824 4
x.0.0.0/1 2147483648 2
0.0.0.0/0 4294967296 1 “default route”
- IP Public
Alamat IP Public adalah alamat unik yang diberikan kepada setiap perangkat yang terhubung langsung ke internet. Alamat IP publik memungkinkan perangkat tersebut diidentifikasi dan diakses dari internet. Alamat IP publik dialokasikan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan didistribusikan oleh Regional Internet Registries (RIRs) ke penyedia layanan internet (ISP) dan organisasi. ISP kemudian menugaskan alamat IP publik kepada pelanggan mereka, sering kali dalam bentuk alamat IP dinamis atau statis, tergantung pada jenis layanan yang disediakan.
Cara Penghitungan Subnetting
Subnetting sekarang menggunakan metode classless yang didasari poleh penggunaan prefiks.
Rumus untuk mencari host : 2 (32-N)
Kenapa 32? Karena di IPv4 itu ada 32 bit
Kita coba tuliskan prefiks dari kelas C :
/24 2 (32-N) = 2 (32-24) = 2 (8) = 256-2 = 254
/25 2 (32-N) = 2 (32-25) = 2 (7) = 128-2 = 126
/26 2 (32-N) = 2 (32-26) = 2 (6) = 64-2 = 62
/27 2 (32-N) = 2 (32-27) = 2 (5) = 32-2 = 30
/28 2 (32-N) = 2 (32-28) = 2 (4) = 16-2 = 14
/29 2 (32-N) = 2 (32-29) = 2 (3) = 8-2 = 6
/30 2 (32-N) = 2 (32-30) = 2 (2) = 4-2 = 2
Akan tetapi host yang sudah kita pecahkan diatas belum bisa di pakai semua, jumlah host harus di kurang 2 untuk 1 ip network dan 1 ip broadcast.
- Network ID : Identitas suatu kelompok jaringan atau subnet.
- Broadcasst : Alamat IP yang digunakan untuk memanggil semua IP dalam satu kelompok.
Contoh Soal
192.168.100.26/29
MAX IP = 8
USABLE IP = 6
SUBNET MASK = (256-MAX IP) = 256-8 = 248
= 255.255.255.248
Lalu kita akan mencari network dan broadcastnya
N B
0 1-6 7
8 9-14 15
16 17-22 23
24 25-30 31
32 33-38 39
40 41-46 47
Karena pada soal menggunakan prefiks /29 maka jumlah host keselurahan adalah 8. oleh karena itu, pada pencarian network harus menggunakan kelipatan 8. Dan untuk mencari broadcast adalah network berikutnya di kurang 1.
IP NETWORK = 192.168.100.24/29
IP BROADCAST = 192.168.100.31/29
IP RANGE = 192.168.100.25-192.168.100.30
Kesimpulan
Penghitungan subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk membagi jaringan menjadi subnet yang lebih kecil dengan efisien. Dengan memahami langkah-langkah perhitungan subnetting, administrator dapat mengelola jaringan dengan lebih baik dan mengoptimalkan penggunaan alamat ip serta sumber daya jaringan secara keseluruhan
silahkan hubungi kami jika membutuhkan jasa setting IT, atau hubungi via Whatsapp : 085155216262.
Penulis : Fathur-r