Jika anda pernah merasa ingin menghubungkan dua lokasi tanpa perlu menarik kabel, maka jaringan point-to-point (PTP) menggunakan teknologi wireless adalah solusinya. Dengan memakai metode Wireless ini anda akan di berikan kelebihan dan kekurangan yang di tawarkan, mari kita bahas keduanya.
Beberapa Kelebihannya
- Biaya yang Lebih Rendah, Jaringan PTP menggunakan teknologi wireless, mengurangi biaya yang terkait dengan pemasangan kabel fisik, seperti kabel serat optik atau kabel tembaga.
- Penginstalan Cepat, Konfigurasi jaringan P2P dengan router MikroTik dapat dilakukan dengan cepat, memungkinkan penginstalan yang lebih cepat dibandingkan dengan penarikan kabel fisik yang membutuhkan waktu lebih lama.
- Fleksibilitas dalam Penempatan, Dengan menggunakan teknologi wireless, Anda memiliki fleksibilitas untuk menempatkan titik-titik akses di lokasi yang paling cocok tanpa terikat oleh kabel yang harus ditarik.
Beberapa Kekurangannya
- Rentan terhadap Interferensi, Koneksi wireless dapat rentan terhadap interferensi dari sinyal lain, perangkat elektronik, atau gangguan lingkungan lainnya, yang dapat mengganggu kualitas dan kestabilan koneksi.
- Keterbatasan Jarak, Meskipun teknologi wireless terus berkembang, jarak efektif antara titik akses terbatas, terutama di lingkungan yang padat penduduk.
- Keterbatasan Bandwidth, Bandwidth dalam koneksi wireless sering kali lebih terbatas daripada koneksi kabel, terutama dalam skenario dengan banyak perangkat yang terhubung secara bersamaan.
Cara Konfigurasinya
- Kita akan membuat contoh studi kasus dengan membuat topologi terlebih dahulu, pada gambar di bawah saya memiliki 2 buah Router Utama yang terdiri atas 1 Router Server dan 1 Router Cabang. Keduanya harus saling terkoneksi agar sesama pengguna yang ada di dalam Router Server dan Cabang bisa saling terkoneksi dan memiliki akses internet.
- Jika sudah merencanakan topologi jaringan selanjutnya kita akan langsung masuk ke Router Server menggunakan aplikasi Winbox, yang pertama harus di lakukan yaitu meminta request DHCP Client agar bisa mendapatkan akses internet. Masuk ke menu IP > DHCP Client lalu pilih interface yang mengarah ke internet.
- Selanjutnya kita akan membuat Firewall NAT agar IP Private yang dibuat oleh Router Server bisa mendapatkan akses internet. Masuk ke menu IP > Firewall > NAT pilih chain src-nat, out-interface yang mengarah ke jaringan internet dan action masquerade.
- Setelah itu kita akan memberikan alamat IP untuk jaringan PTP Wireless yang mengarah ke Router Cabang dan alamat IP untuk jaringan pengguna yang berada di ether2.
- Kita akan mengaktifkan fitur DHCP Server agar pengguna tidak perlu memasukan alamat IP satu persatu. Masuk ke menu IP > DHCP Server > DHCP Setup pilih interface yang mengarah ke jaringan pengguna.
- Selanjutnya kita akan masuk ke menu Wireless. Kita akan membuat SSID untuk jaringan Point To Point Wireless, masuk ke menu Wireless. Akan tetapi kita akan masuk ke menu Security Profiles terlebih dahulu.
- Setelah itu kita kembali lagi ke menu WIFI Interfaces lalu pilih interface Wireless yang sudah aktif. Buatlah SSID agar mudah di kenali oleh Router Cabang dan sesuaikan Security Profile dengan yang sudah di buat sebelumnya.
- Selanjutnya kita akan masuk ke Router Cabang untuk mengkonfigurasi agar jaringan Point To Point menggunakan Wireless dapat di lakukan. Pertama-tama kita masuk ke aplikasi Winbox, jika sudah kita langsung masuk ke menu Wireless dan nyalakan Wireless. Selanjutnya masuk ke menu Scanner lalu jalankan pada interface wlan.
- Jika sudah pilih SSID yang sudah kita buat di Router Server yaitu PTP lalu klik Connect, selanjutnya kita masuk kembali pada Security Profile dan tambahkan Security Profile yang baru. Samakan password dengan yang sudah di buat pada Router Server.
- Selanjutnya kita masuk ke WIFI Interfaces lalu pilih interface wireless yang sudah menyala ganti Security Profilenya dan klik apply. Lalu kita tambahkan IP Address untuk jaringan PTP agar satu segmen dengan Router Server.
- Kita tambahkan juga IP Address untuk pengguna yang berada di Router Cabang, masuk ke IP > Address lalu pilih interface yang mengarah ke pengguna.
- Lalu buatkan juga DHCP Server agar pengguna tidak perlu memasukan IP secara manual, masuk ke menu IP > DHCP Server > DHCP Setup pilih interface yang mengarah ke pengguna.
- Selanjutnya kita akan membuat NAT agar pengguna bisa mendapatkan akses internet, masuk ke menu IP > Firewall > NAT pilih chain src-nat, lalu out. intarface yang mengarah ke internet dan action masquarede.
- Lalu kita akan melakukan default routing dan routing statis agar sesama pengguna antara Router Server dan Router Cabang bisa saling terhubung dan juga agar pengguna dapat menggunakan akses internet. masuk ke IP > Routes.
- Jika sudah kita cek pada komputer Router Server apakah sudah berhasil atau belum, jika sudah sama seperti pada gambar maka sudah berhasil.
- Selanjutnya kita cek pada komputer pengguna yang berada di Router Cabang jika sudah sama seperti di gambar maka hasilnya sudah berhasil.
silahkan hubungi kami jika membutuhkan jasa setting IT, atau hubungi via Whatsapp : 085155216262.
Penulis : Fathur-r