Memakai internet emang semudah itu, akan tetapi pernah kah anda terpikirkan bagaimana perusahaan layanan internet menyediakan akses untuk banyak sekali pengguna?.

Tentu ada beberapa proses yang perlu di lakukan agar bisa menyediakan layanan yang banyak sekali orang inginkan yaitu layanan INTERNET. Pada blog ini kita akan membahas dan melakukan konfigurasi bagaimana cara memberikan akses internet kepada pengguna menggunakan router Mikrotik.

Mengapa Router Mikrotik?

Router MikroTik menawarkan kehandalan dan fleksibilitas yang tinggi dalam pengaturan jaringan. Dengan berbagai fitur yang kuat dan harga yang terjangkau, ini adalah pilihan yang sangat baik untuk berbagai skenario penggunaan, mulai dari rumah tangga hingga bisnis kecil dan menengah.

Konfigurasi Akses Internet

  1. Sebelum kita melakukan konfigurasi ada beberapa hal yang harus diketahui. Akses Internet memerlukan 4 faktor yang harus ada, yaitu : 
  • NAT,  Network Address Translation digunakan untuk merubah atau menterjemahkan banyak IP Private ke dalam IP Public. Mengapa perlu NAT? karena agar semua segmen lokal bisa mengakses internet. Cara kerjanya, NAT merubah 1 IP ke IP yang lain, NAT akan terus berlanjut sampai mengenali IP Public
  • Default Route, rute yang digunakan oleh router ketika alamat tujuan IP dari paket tertentu tidak diketahui. Karena di internet banyak sekali IP maka dari itu kita bisa menggunakan default route 0.0.0.0/0 dengan gateway yang terdekat.
  • DNS, Domain Name System di gunakan agar pengguna tidak perlu kesusahan ketika ingin membuka suatu web. Karena DNS ini merubah alamat IP menjadi huruf yang mudah di kenali.
  • IP, Pemberian IP Address sangat penting agar pengguna atau user bisa memiliki akses internet, ada 3 cara yang bisa di lakukan untuk mendapatkan IP. yaitu DHCP, Static dan PPPoE
  1. Ada beberapa cara konfigurasi agar akses internet, yaitu DHCP, Static, PPPoE. Kita akan membahas semua konfigurasi, Tanpa berlama-lama kita mulai saja.
  2. DHCP

Kenapa DHCP ada posisi pertama? karena metode ini yang paling direkomendasikan. Konfigurasi yang mudah dan mudah juga untuk para pengguna. Saya akan melalukan konfigurasi menggunakan Virtualisasi Jaringan PNETLAB.

  1. Pertama saya membuat topologi seperti ini, dimana topologi ini menggunakan 1 router yang mendapatkan internet dan ada 1 pengguna yang perlu memakai internet tersebut. Disini saya menggunakan management cloud untuk menghubungkan PNETLAB ke Winbox dan Cloud NAT untuk menghubungkan Router ke Internet.
  1. Setelah membuat topologi kita bisa membuka Winbox untuk mengkonfigurasi router Mikrotik. Pastikan Router yang kita tambahkan sudah muncul di Neighbors Mikrotik.
  2. Masuk menggunakan Mac Address dan pilih menu IP > DHCP Client. Jika sudah, kita tambahkan DHCP Client agar Router mendapatkan IP yang bisa digunakan untuk mengakses internet.
  3. Pilih Interface yang mengarah ke jalur internet, jangan lupa untuk menceklis Use Peer DNS dan Use Peer NTP. Jika sudah, pastikan bahwa di kanan bawah bound yang artinya sudah mendapatkan IP dari DHCP Server atau bisa juga di cek pada menu status seperti di gambar.
  4. Selanjutnya kita akan masuk ke menu IP > Routes, karena kita menggunakan DHCP Client maka tidak perlu menamhkan lagi default route. Karena pada konfigurasi DHCP Client sebelumnya kita sudah menambahkan.
  5. Selanjutnya kita masuk ke menu IP > DNS, kita perlu menambahkan DNS agar ketika user mencari web yang akan di tuju tidak perlu memakai IP web tersebut. Akan tetapi DNS tidak selamanya bisa memakai punya google, 

contohnya ISP Biznet yang memerlukan IP tersendiri untuk DNS.

  1. Setelah itu kita masuk ke menu IP > Firewall > NAT, agar semua segmen lokal yang dibuat oleh router bisa menggunakan internet. Tambahkan NAT, kita menggunakan chain src-nat karena untuk mentranslatekan IP Private ke IP Public. Pilih juga Out. Intarface yang mengarah ke luar atau ke jalur internet, Kemudian pilih menu Action dan rubah menjadi masquerade.
  2. Sebelum kita masuk ke DHCP Server kita akan membuat IP Address terlebih dahulu, kita masuk ke menu IP > Address. Tambahkan IP untuk ether3 yang mengarah ke pengguna.
  3. Kemudian kita masuk ke menu IP > DHCP Server untuk membuat layanan kepada user yang berada pada ether3. Pilih menu DHCP Setup dan tentukan interfacenya.


  1. Kita akan cek apakah pengguna atau user sudah mendapatkan DHCP Server atau belum. Bisa kita lihat komputer pengguna sudah mendapatkan ip dan juga sudah bisa ping ke 8.8.8.8 dan google.com

B. Static

Selanjutnya ada konfigurasi static dimana konfigurasi ini tanpa menggunakan DHCP Client dan DHCP Server, semua IP yang akan di masukkan manual.

  1. Kalau diatas yang pertama di lakukan masuk ke IP > DHCP Client, kali ini agak berbeda karena kita akan menggunakan konfigurasi static. Kita akan masuk ke IP > Address kita tambahkan IP yang sudah di berikan oleh ISP. Dan tambahkan IP Address yang mengarah ke pengguna yaitu ether3

  1. Selanjutnya, karena kita tidak menggunakan DHCP Client maka kita belum menambahkan default route, maka dari itu kita masuk ke menu IP > Routes. Tambahkan Dst. Address yaitu 0.0.0.0/0 dan gateway. Pastikan default route sudah berhasil seperti di gambar.

  1. Selanjutnya kita masuk ke menu IP > DNS, kita perlu menambahkan DNS agar ketika user mencari web yang akan di tuju tidak perlu memakai IP web tersebut. Akan tetapi DNS tidak selamanya bisa memakai punya google, contohnya ISP Biznet yang memerlukan IP tersendiri untuk DNS.
  1. Setelah itu kita masuk ke menu IP > Firewall > NAT, agar semua segmen lokal yang dibuat oleh router bisa menggunakan internet. Tambahkan NAT, kita menggunakan chain src-nat karena untuk mentranslatekan IP Private ke IP Public. Pilih juga Out. Intarface yang mengarah ke luar atau ke jalur internet, Kemudian pilih menu Action dan rubah menjadi masquerade.
  2. Selanjutnya, kita coba samakan IP pengguna atau user dengan gateway yang sudah di buat di router mikrotik. Masuk ke Network Connections atau bisa menggunakan tombol Win + R, lalu ketikan ncpa.cpl. Pilih Internet Protocol (TCP/IP).

  1. Lalu masukan IP untuk komputer dengan menyamakan segmen atau jaringan dengan gateway yang sudah di buat di router mikrotik tadi. Jangan lupa untuk memasukan DNS pada kolom yang sudah di tentukan.
  2. Jika sudah cek koneksi apakah sudah berhasil tersambung atau belum pada CMD, jika sudah seperti yang ada di gambar konfigurasi pemberian akses internet menggunakan metode static berhasil.

C. PPPoE

Ada metode satu lagi yang bisa digunakan untuk memberikan akses internet kepada pengguna akan tetapi metode satu ini memerlukan konfigurasi tambahan.

  1. Kita akan membuat konfigurasi PPPoE dengan topologi seperti yang ada pada gambar, pada topologi tersebut ada Router ISP yang memberikan layanan PPPoE Server kepada Router Mikrotik.
  2. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasikan PPPoE Server pada Router ISP, akan tetapi sebelum itu kita harus mengkonfigurasi DHCP Client, DNS dan Firewall NAT seperti pada sebelum-sebelumnya. Jika sudah maka kita akan masuk ke menu PPP > PPPoE Servers, masukan Service Name dan Interface yang mengarah kepada yang akan mendapatkan PPPoE Client. Jika PPPoE Client berada di area yang cukup jauh bisa untuk di arahkan ke Interface yang mengarah ke Internet.
  3. Lalu kita masuk ke menu Secrets untuk menambahkan user, password dan juga Local dan Remote Address. Local Address alamat ip yang akan di dapatkan oleh Router ISP dan Remote Address alamat ip yang akan di dapatkan oleh Router yang akan melakukan PPPoE Client.
  4. Selanjutnya kita akan mengaktifkan fitur RoMON untuk mengkonfigurasi Router Mikrotik, masuk ke Tools > RoMON lalu klik enable.
  5. Kita juga perlu mengaktifkan RoMON pada Router Mikrotik.
  6. Jika sudah buka Winbox yang baru dan pilih Router ISP lalu klik connect to RoMON, bila muncul MAC dan IP Router Mikrotik maka konfigurasi RoMON berhasil. Selanjutnya kita masuk ke menu Interface lalu tambahkan PPPoE Client. Masukan nama dan pilih Interface yang menjadi tujuan PPPoE Server. Lalu masuk ke menu Dial Out, masukan user dan password yang sudah di buat di server tadi. Jangan lupa aktifkan Use Peer DNS dan Add Default Route.

  1. Jika sudah, cek apakah konfigurasi berhasil atau tidak pada menu status. Jika sama seperti yang ada pada gambar tandanya konfigurasi PPPoE Server dan Client sudah berhasil.
  2. Selanjutnya kita akan membuat IP untuk user atau pengguna, masuk ke IP > Address lalu tambahkan IP dan interface yang mengarah ke pengguna.
  3. Setelah itu kita buat DHCP Server agar memudahkan pemberian IP ke pengguna. Masuk ke IP > DHCP Server.

  1. Jangan lupa untuk membuat Firewall NAT agar IP Private bisa mengakses internet. Masuk ke menu IP > Firewall > NAT, tambah NAT dan pilih chain src-nat lalu Out. Interface yaitu jalur PPPoE “akses internet” dan rubah action menjadi masquerade.

  1. Jika sudah, kita cek apakah pengguna sudah mendapatkan IP dan akses internet. Jika sudah sesuai dengan yang di gambar maka sudah berhasil.

silahkan hubungi kami jika membutuhkan jasa setting IT, atau hubungi via Whatsapp : 085155216262.

Penulis : Fathur-r

Categorized in:

Tagged in: