Dalam konteks router MikroTik, static routing merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengarahkan lalu lintas data di antara jaringan yang berbeda secara manual. Pengaturan rute jaringan yang efisien dapat diandalkan adalah kunci untuk memastikan kinerja yang optimal bagi infrastruktur jaringan anda.

Apa Itu Static Routing?

Static routing adalah teknik di mana administrator jaringan secara manual menentukan rute-rute spesifik yang harus diambil oleh paket data untuk mencapai tujuan tertentu. atau Routing Static merupakan proses penentuan rute jaringan menggunakan tabel routing, agar paket yang dikirimkan sampai kepada tujuan yang dituju.

Apasih Kelebihnnya?

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami, konfigurasi static routing relatif sederhana dan mudah dipahami. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk jaringan dengan skala kecil ke menengah.
  2. Keamanan, dengan static routing, Anda dapat mengisolasi jaringan Anda dengan lebih baik. Karena rute-rute ditentukan secara manual, ini dapat membantu dalam mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar dari jaringan

Ada Kekurangannya?

  1. Sulit untuk Dikelola, pada jaringan yang sangat besar atau kompleks, konfigurasi dan pemeliharaan static routing dapat menjadi sulit dan memakan waktu. 
  2. Resiko Human Error, karena semua konfigurasi dilakukan secara manual oleh administrator jaringan, ada risiko human error yang dapat menyebabkan kesalahan konfigurasi.

Bagaimana Cara Konfigurasinya?

  1. Yang pertama kita harus membuat contoh topologi agar kita punya gambaran akan mengkonfigurasi seperti apa, pada gambar di bawah saya mempunyai 1 router server dan 1 router cabang yang keduanya mempunyai pengguna yang harus di beri akses internet.
  2. Setelah membuat topologi kita buka aplikasi Winbox untuk mengkonfigurasi Router Server, jika sudah terbuka kita masuk ke menu IP > DHCP Client untuk mendapatkan IP dari internet atau ISP. PIlih interface yang mengarah ke jalur internet dan pastikan pada Status kanan bawah tertulis “bound”.
  1. Selanjutnya buka menu IP > Firewall > NAT agar ip private bisa mengakses internet. PIlih chain src-nat dan out. interface yang mengarah ke jalur internet, jangan lupakan action masquerade.

  1. Selanjutnya kita tambahkan alamat ip pada menu IP > Address, tambahkan ip untuk ether3 yang mengarah ke router cabang dan ether4 yang mengarah ke pengguna.

  1. Tambahkan DHCP Server untuk interface yang mengarah ke pengguna yaitu ether4, masuk ke menu IP > DHCP Server > DHCP Setup. 



  1. Lakukan pengecekan ip pada perangkat user jika sudah mendapatkan ip seperti di gambar maka konfigurasi berhasil.
  1. Selanjutnya kita akan masuk ke Router Cabang, kita tambahkan ip address untuk ether1 yang mengarah ke Server dan tambahkan ip untuk ether2 yang mengarah ke user atau pengguna.

  1. Setelah itu kita konfigurasikan NAT agar ip private yang ada di dalam Router Cabang bisa mengakses internet. masuk ke menu IP > Firewall > NAT, pilih chain src-nat dan out. interface yang mengarah ke internet yaitu ether1 jangan lupakan actionnya yaitu masquerade.
  1. Selanjutnya kita akan memberikan layanan DHCP Server untuk pengguna di ether2, masuk ke menu IP > DHCP Server > DHCP Setup. Pilih interface yang mengarah ke pengguna.
  2. Jika sudah kita akan membuat default route dan routing static agar mendapatkan akses internet serta bisa terhubung dengan pengguna pada Router Server. Masuk ke IP > Routes.

  1. Kita masuk lagi ke Router Server dan melakukan routing static agar jaringan pengguna bisa saling komunikasi.
  2. Selanjutnya kita cek hasil konfigurasi pada komputer pengguna yang berada di Router Cabang. Jika sama seperti yang ada pada di gambar tandanya konfigurasi sudah berhasil.

  1. Kita lakukan pada komputer pengguna Router Server, jika seperti di gambar tandanya konfigurasi sudah berhasil.

silahkan hubungi kami jika membutuhkan jasa setting IT, atau hubungi via Whatsapp : 085155216262.

Penulis : Fathur-r

Categorized in:

Tagged in: