Memakai internet emang semudah itu, akan tetapi pernah kah anda terpikirkan bagaimana perusahaan layanan internet menyediakan akses untuk banyak sekali pengguna?.

Tentu ada beberapa proses yang perlu di lakukan agar bisa menyediakan layanan yang banyak sekali orang inginkan yaitu layanan INTERNET. Pada blog ini kita akan membahas dan melakukan konfigurasi bagaimana cara memberikan akses internet kepada pengguna menggunakan router CISCO.

Mengapa Router Cisco?

Router Cisco dikenal karena kehandalannya dan fitur-fitur canggihnya yang menyediakan solusi jaringan yang kuat untuk berbagai skenario. Keamanan jaringan merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan digital saat ini. Router Cisco juga dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang kuat untuk melindungi jaringan Anda dari ancaman cyber.

Konfigurasi Akses Internet

  1. Sebelum kita melakukan konfigurasi ada beberapa hal yang harus diketahui. Akses Internet memerlukan 4 faktor yang harus ada, yaitu : 
  • NAT,  Network Address Translation digunakan untuk merubah atau menterjemahkan banyak IP Private ke dalam IP Public. Mengapa perlu NAT? karena agar semua segmen lokal bisa mengakses internet. Cara kerjanya, NAT merubah 1 IP ke IP yang lain, NAT akan terus berlanjut sampai mengenali IP Public
  • Default Route, rute yang digunakan oleh router ketika alamat tujuan IP dari paket tertentu tidak diketahui. Karena di internet banyak sekali IP maka dari itu kita bisa menggunakan default route 0.0.0.0/0 dengan gateway yang terdekat.
  • DNS, Domain Name System di gunakan agar pengguna tidak perlu kesusahan ketika ingin membuka suatu web. Karena DNS ini merubah alamat IP menjadi huruf yang mudah di kenali.
  • IP, Pemberian IP Address sangat penting agar pengguna atau user bisa memiliki akses internet, ada 3 cara yang bisa di lakukan untuk mendapatkan IP. yaitu DHCP, Static dan PPPoE
  1. Ada beberapa cara konfigurasi agar akses internet, yaitu DHCP dan Static. Kita akan membahas semua konfigurasi, Tanpa berlama-lama kita mulai saja.
  1. DHCP

Cara ini akan memudahkan pengguna atau user untuk mendapatkan alamat IP, akan tetapi memerlukan konfigurasi tambahan pada router.

  1. Yang pertama harus kita lakukan pasti membutuhkan topologi atau infrastruktur terlebih dahulu, pada gambar di bawah ada 1 Cluster yang bertindak sebagai pemberi internet, ada 1 router yang bertindak sebagai modem yang di berikan oleh ISP dan ada 1 Router lagi yang digunakan untuk pengguna.
  2. Pada jalur Cluster dan Modem kita tidak perlu mengkonfigurasinya, akan tetapi jika anda ingin mengkonfigurasinya anda bisa menggunakan metode internet gateway. Kita akan masuk ke Modem untuk mengkonfigurasi DHCP Server yang mengarah ke Router User.

MODEM(config)#int fa0/1

MODEM(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0

  1. JIka sudah menambahkan ip untuk interface yang mengarah ke Router User Selanjutnya kita akan membuat DHCP Server agar Router User mendapatkan ip secara otomatis atau DHCP Client.

MODEM(config)#ip dhcp pool client

MODEM(dhcp-config)#network 172.16.10.0 255.255.255.0

MODEM(dhcp-config)#default-router 172.16.10.1

MODEM(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8

  1. Selanjutnya kita perlu juga melakukan routing untuk membuat jalur baru agar alamat ip yang berbeda segmen bisa saling terhubung.

MODEM(config)#ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.10.2

MODEM(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 172.16.10.2

  1. Kita juga membutuhkan NAT agar ip yang berada di dalam router atau bisa disebut IP Private dapat menjadi satu kesatuan (IP Public).

MODEM(config)#ip nat inside source static 172.16.10.0    255.255.255.0

  1. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi Router User, yang pertama di lakukan adalah melakukan konfigurasi DHCP Client agar mendapatkan ip dari MODEM. Jika pada show ip interface brief muncul seperti di gambar berarti konfigurasi sudah benar.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#ip address dhcp

Router#show ip interface brief 

Interface                      IP-Address      OK?   Method    Status     Protocol 

FastEthernet0/0        172.16.10.2     YES      DHCP         up              up

  1. Setelah itu kita akan masuk ke Interface yang mengarah ke pengguna, tahap pertama kita akan melakukan pemberian ip untuk gateway dan tahap kedua akan membuat konfigurasi DHCP Server.

Router(config)#int fa0/1

Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

Router(config-if)#ex

  1. Setelah tahap pertama selesai kita akan membuat DHCP Server dengan konfigurasi berikut.

Router(config)#ip dhcp pool server

Router(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1

Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8

  1. Kita juga memerlukan routing dan konfigurasi NAT agar bisa menggunakan dns-server dan memiliki akses internet.

Router(config)#ip route 8.8.8.8 255.255.255.255 172.16.10.1

Router(config)#ip nat inside source static 192.168.10.0 255.255.255.0

  1. Konfigurasi pada Router sudah selesai sekarang saatnya kita mengetahui apakah konfigurasi yang kita buat sudah benar atau belum. Kita masuk ke komputer pengguna dan masuk ke menu Dekstop dan pilih IP Configuration. Pilih menu DHCP agar mendapatkan IP secara otomatis.
  1. Jika sudah mendapatkan IP DHCP, selanjutnya kita masuk ke cmd atau command promt. Kita lakukan tes ping jika sudah berhasil seperti di gambar maka akses internet sudah bisa di gunakan.

B. STATIC

Pada konfigurasi static semua ip yang diberikan akan diisikan manual, tidak akan ada pemberian ip secara otomatis.

  1. Yang pertama harus kita lakukan pasti membutuhkan topologi atau infrastruktur terlebih dahulu, pada gambar di bawah ada 1 Cluster yang bertindak sebagai pemberi internet, ada 1 router yang bertindak sebagai modem yang di berikan oleh ISP dan ada 1 Router lagi yang digunakan untuk pengguna.
  1. Pada jalur Cluster dan Modem kita tidak perlu mengkonfigurasinya, akan tetapi jika anda ingin mengkonfigurasinya anda bisa menggunakan metode internet gateway. Kita akan masuk ke Modem untuk mengkonfigurasi IP Address untuk gateway Router User.

MODEM(config)#int fa0/1

MODEM(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0

  1. Selanjutnya kita perlu juga melakukan routing untuk membuat jalur baru agar alamat ip yang berbeda segmen bisa saling terhubung.

MODEM(config)#ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.10.2

MODEM(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 172.16.10.2

  1. Kita juga membutuhkan NAT agar ip yang berada di dalam router atau bisa disebut IP Private dapat menjadi satu kesatuan (IP Public).

MODEM(config)#ip nat inside source static 172.16.10.0 255.255.255.0

  1. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi Router User, yang pertama di lakukan adalah melakukan pembuatan gateway pada interface yang mengarah ke MODEM agar menjadi satu segmen atau satu jaringan dengan MODEM.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 172.16.10.2 255.255.255.0

  1. Setelah itu kita akan masuk ke Interface yang mengarah ke pengguna, kita akan melakukan pemberian ip untuk gateway interface pengguna.

Router(config)#int fa0/1

Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

Router(config-if)#ex

  1. Kita juga memerlukan routing dan konfigurasi NAT agar bisa menggunakan dns-server dan memiliki akses internet.

Router(config)#ip route 8.8.8.8 255.255.255.255 172.16.10.1

Router(config)#ip nat inside source static 192.168.10.0 255.255.255.0

  1. Konfigurasi pada Router sudah selesai sekarang saatnya kita mengetahui apakah konfigurasi yang kita buat sudah benar atau belum. Kita masuk ke komputer pengguna dan masuk ke menu Dekstop dan pilih IP Configuration. Pilih menu Static dan masukkan alamat ip yang sesuai dengan gateway yang tadi sudah dibuat.

  1. Jika sudah melakukan penambahan ip, selanjutnya kita masuk ke cmd atau command promt. Kita lakukan tes ping jika sudah berhasil seperti di gambar maka akses internet sudah bisa di gunakan.

silahkan hubungi kami jika membutuhkan jasa setting IT, atau hubungi via Whatsapp : 085155216262.

Penulis : Fathur-r

Categorized in:

Tagged in: